4 Perbedaan Scabies Dan Jamur Pada Kucing Terlengkap

Perbedaan Scabies Dan Jamur Pada Kucing

Perbedaan scabies dan jamur pada kucing bisa dilihat dari berbagai sisi, sebab keduanya memang memiliki perbedaan yang cukup banyak.

Yang jelas, meski sama sama membuat kulit kucing menjadi gatal dan terluka. Namun ada dasar dasar yang membuat keduanya saling membedakan satu sama lain.

Jamur Kucing Dan Scabies Apakah Sama?

Perbedaan Scabies Dan Jamur Pada Kucing

Jamur kucing tidak sama dengan scabies, bahkan keduanya merupakan penyakit yang memiliki sumber infeksi yang berbeda dan memiliki tipe penyerangan yang berbeda pula.

Baca juga Penyakit Kulit Kucing Apa Saja? Cek 8 Daftarnya

Jika jamur adalah disebabkan oleh organisme berbentuk spora, maka kalau scabies lebih disebabkan oleh tungau. Mereka sama sama kecil, namun berbeda jenis.

Perbedaan Scabies Dan Jamur Pada Kucing

Perbedaan Scabies Dan Jamur Pada Kucing

Perbedaan scabies dan jamur kucing bisa dilihat dengan jelas melalui 4 aspek yang telah dijelaskan oleh dunia kedokteran hewan.

Baca juga 9 Rekomendasi Tempat Minum Kucing Otomatis & Harga Nya

Berikut 4 macam perbedaan scabies dan jamur pada kucing:

1. Penyebab Scabies dan Jamur Kucing

Perbedaan Scabies Dan Jamur Pada Kucing

Perbedaan scabies dan jamur pada kucing yang pertama bisa dilihat dari penyebab kedua infeksi ini.

Baca juga 3+ Penyebab Kenapa Mata Kucing Berair dan Cara Mengobati

Pertama, penyebab scabies itu disebabkan oleh infeksi Sarcoptes scabei dan Notoedres cati. Keduanya merupakan parasit yang disebut sebagai tungau.

Bagi yang belum tahu mengenai tungau. Tungau adalah sejenis serangga yang memiliki ukuran sangat mikro / kecil.

Bentuknya pipih dan bewarna coklat, jadi agak samar samar karena masuk ke dalam jaringan kulit.

Nah tungau ini kalau sudah menggigit akan menimbulkan rasa gatal pada kucing. Lalu secara lama kelamaan akan membuat kulit kucing juga terluka.

Kemudian jika pada jamur, penyakit ini disebabkan oleh ringworm atau dermatophytosis. Kedua organisme ini adalah berjenis spora yang bisa kuat bertahan hidup di suatu lingkungan hinga bertahun tahun.

Oleh sebab itu, jika jamur tak segera diobati, maka secara perlahan akan menyebar ke seluruh tubuh kucing.

Dari informasi diatas, kita bisa lihat, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang cukup jelas. Apalagi serangga dan spora adalah dua spesies yang berbeda.

2. Media Penularan Scabies dan Jamur

Perbedaan Scabies dan jamur pada kucing yang kedua bisa dilihat dari media penularanya.

Baca juga 6 Cara Mengobati Kaki Kucing yang Pincang Secara Alami

Untuk Scabies media penularan bisa terjadi saat antara kedua kucing saling berinterkasi jarak dekat meski tidak bersentuhan. Selain itu, walau bulunya saja yang bersentuhan, maka kucing sehat bisa tertular.

Sebab yang namanya serangga, bisa berjalan jalan, sehingga bisa berpindah pindah dari bulu kucing satu ke bulu kucing kedua. Baru kemudian mencari makan di jaringan kulit.

Perlu diketahui, alasan tungau ini menyerang kulit kucing, ya untuk memakan jaringan kulit si kucing.

Sementara jika pada jamur, media penularanya lebih sulit. Sebab spora tidak bisa bergerak gerak bebas layaknya serangga.

Bahkan bulu kucing yang panjang akan menjadi rintangan tersendiri oleh si spora untuk menginfeksi kucing lain.

Sebaliknya, jika kucing yang baru dicukur bulunya lalu berinteraksi dengan kucing yang terinfeksi, maka kemungkinan tertularnya sangat besar.

Jadi jelas yah? Mengenai media penularan dari kedua penyakit ini. Tapi sebenarnya yang perlu diwaspadai adalah kedua penyakit ini sama sama cepat menular, termasuk ke manusia.

3. Gejala yang ditimbulkan

Perbedaan scabies dan jamur pada kucing yang ketiga bisa dilihat dari gejala yang timbul.

Pada scabies, gejala awal yang timbul berupa rasa gatal pada kucing sehingga mulai menggaruk dan menjilat bagian tubuh secara berlebihan.

Kemudian setelah beberapa hari, infeksi masuk ke tahap kulit merah dan berkoreng. Baru kemudian koreng tersebut kering dan menjadi seperti kerak.

Nah pada tahap kerak inilah yang biasanya membuat tampilan kucing menjadi cukup mengerikan, bahkan menurut saya cukup menggelikan.

Lalu mengenai jamur, gejala awal yang akan ditimbulkan adalah rasa gatal juga. Bedanya letak gatal akan disesuaikan dengan jenis jamur yang menyerang.

Seperti yang kita tahu, jenis jamur kucing itu ada banyak. Ada yang berjenis menyerang telinga, ekor, hingga seluruh badan.

Kemudian bentuk infeksinya juga berbeda beda, ada yang membuat luka melingkar (ringworm), ada juga yang berbentuk acak seperti penyakit pada umumnya.

Jadi gejala spesifik dari jamur pada kucing lebih ke spora jenis apa yang menyerang kucing.

4. Cara Mengobati Scabies dan Jamur

Perbedaan scabies dan jamur pada kucing yang keempat bisa dilihat dari cara mengobatinya.

Namun ini hanya bisa dlihat setelah mengetahui secara spesifik mengenai jenis penyakitnya.

Jika akhirnya kucing diidentifikasi terserang scabies, maka dokter pada umumnya akan memberikan antiparasit atau antitungau dalam bentuk injeksi, diminum, ataupun dioles ke badan yang terinfeksi.

Baca juga Gejala Scabies Kucing: Obat, & Harga Suntik Terupdate

Kemudian pada masa penyembuhanya, bisa mencapai 1 bulanan untuk infeksi yang sudah pada tahap cukup parah.

Sedangkan jika kucing teridentifikasi terkena jamur, maka biasanya dokter akan meresepkan obat seperti salep, sampo, atau krim antijamur.

Jadi untuk mandinya saja, Anda harus memandikan kucing dengan sampo antijamur agar bisa lebih cepat membuat sporanya mati dan hilang dari kulit.

Demikianlah artikel mengenai perbedaan scabies dan jamur pada kucing.