Kucing hutan yang dilindungi – Kucing merupakan salah satu satwa yang cukup diminati di Indonesia, bahkan saking populernya menyebakan terciptanya dunia bisnis baru. Yaitu dunia perkucingan.
Namun tahukah Anda bahwa, ternyata tidak semua jenis kucing boleh dipelihara di Indonesia ? Ada beberapa jenis kucing hutan yang dilindungi pemerintah serta tidak boleh dipelihara.
Bahkan saking dilarangnya, membuat pemerintah berani memuat UU PP No.7 Tahun 1999 dan juga UU No.5 Tahun 1990 mengenai perlindungan dan pertumbuhan satwa di Indonesia.
Bagi siapa saja yang berani melanggar dan memelihara satwa dilindungi bisa diancam untuk dipidanakan dan di masukan ke penjara.
Jadi hati – hati ya cat lovers, sebaiknya untuk tidak main – main dengan peraturan perundang – undangan tersebut.
Nah, berikut ini saya bagikan jenis kucing hutan dilindungi yang tidak boleh dipelihara.
1. Kucing Kuwuk
Kucing kuwuk merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah karena populasinya yang terus menyusut. Kucing yang memiliki nama latin Prionailurus javanensis bisa dijumpai di hutan Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
Penyebab menyusutnya populasi kucing kuwuk adalah karena maraknya perburuan hewan ini untuk diperjualbelikan baik dalam keadaan hidup maupun mati. Misalnya seperti yang terjadi di China dan Myanmar, kucing ini sering sekali di cari karena kulitnya digunakan sebagai bahan baku sebuah produk kulit.
Kucing kuwuk memiliki ukuran tubuh yang cukup kecil. Ukurannya nyaris seperti ukuran tubuh kucing domestik, hanya saja lebih langsing. Kemudian untuk panjang tubuhnya berkisar antara 30-66 cm dan berat mencapai 3 kg.
Udah tau belum ? berapa berat ideal kucing ?
Jumlah kucing hutan jenis kuwuk ini diklaim terus menurun setiap tahunnya, bahkan kepadatan populasi kucing kuwuk relatif rendah untuk kucing kecil. Cuma antara 9,6 hingga 16,5 individu/100 km2.
Pada tahun 2015, Lembaga internasional IUCN telah memasukkan Kucing kuwuk dalam status Resiko rendah dalam daftar merah.
2. Kucing Tandang
Kucing tandang memiliki nama latin Prionailurus Planiceps. Penyebaran kucing ini meliputi wilayah Thailand-Melayu, Kalimantan dan Sumatra. Meski berada dalam jangkaun hutan yang luas, faktanya kucing ini berhasil masuk ke dalam jenis kucing hutan yang dilindungi pemerintah Indonesia.
Dengan semakin maraknya perburuan kucing ini, maka pada tahun 2008 lembaga perlindungan satwa liar Internasional, yaitu IUCN telah memasukan Kucing Tandang ke dalam satwa yang harus dilindungi.
Untuk itu, meski Anda tergoda untuk memiliki satwa ini, maka sebaiknya jangan. Karena sudah dilindungi dengan UU. Sekali Anda melanggar, maka Anda akan menjadi tersangka.
3. Kucing Bakau
Kucing bakau memiliki nama lati Prionailurus viverrinus dan merupakan kucing yang tinggal di wilayah hutan basah, contohnya hutan Sumatra dan Kalimantan yang memiliki iklim tropis atau basah.
Menariknya Kucing bakau berbeda dengan kucing domestik yang tidak suka air. Karena ternyata kucing jenis ini malah mencari makan di tepian sungai. Sehingga bisa dipastikan kucing bakau pandai berenang dan menyelam untuk mencari mangsa/makanannya.
Biar gak salah, ini makanan yang benar untuk kucing hutan .
Jika Anda bertanya mengapa kucing bakau pandai berenang ? Maka jawabanya ada dalam selaput diantara jari-jari kakinya yang berguna untuk berenang di air sungai.
[adinserter block=”1″]Karakteristik dari kucing bakau adalah ukuranya yang jauh lebih besar dari ukuran kucing Prionailurus lainnya. Bayangkan saja panjang kepala sampai badan mereka biasanya berkisar 57-78 cm , dengan ekor pendek 20-30 cm serta berat kucing ini berkisar 5-16 kg.
Untuk warna atau motif kucing bakau adalah bagian bawah tubuh berwarna putih, dan bagian belakang telinga pada kucing berwarna hitam disertai bintik-bintik putih ditengahnya. Kemudian ada sepasang garis gelap di area tenggorokan, serta sejumlah cincin hitam di sekitar ekornya.
Karena keindahan itulah akhirnya pada tahun 2008, secara Internasional kucing ini masuk ke dalam anggota satwa hampir punah. Akibat perburuan liar secara tidak wajar membuat populasinya terus menurun.
4. Kucing Dahan Sunda
Kucing / Macan dahan sunda adalah salah satu jenis satwa yang tinggal di wilayah Kepulauan Sunda, tepatnya di Kalimantan dan Sumatra. Satwa ini juga memiliki nama latin, yaitu Neofelis diardi.
Kucing Dahan Sunda ini memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 90 cm dengan berat badan hingga 25 kg. Cukup besar yah.
Diperkirakan populasi kucing ini sekitar 5.000 hingga 11.000 di Kalimantan. Sedangkan di Sumatra diperkirakan tersisa sebanyak 3.000 hingga 7.000. Penyusutan populasi diperkirakan terjadi karena hilangnya habitat dan perburuan liar.
Bahkan semakin tahun, jumlahnya kian menurun sehingga lembaga internasional juga memasukanya ke dalam satwa yang dilindungi.
5. Kucing Merah
[adinserter block=”3″]Kucing merah memiliki nama latin Pardofelis badia atau Catopuma badia dan merupakan satwa yang benar – benar hampir punah. Saking sedikitnya jumlah populasi hewan ini, bahkan informasinya pun sulit digali.
Karakteristik kucing ini adalah memiliki bulu berwarna cokelat terang, dan lebih pucat di tubuh bagian bawah. lalu bulu di bagian kaki dan ekor agak pucat dan merah.
Penasaran sama warna kucing ? lihat yuk daftar warna bulu kucing .
Kemudian pada bagian ekornya sedikit memanjang dan meruncing pada ujungnya dengan paduan garis putih di sisi bawah serta berwarna menjadi lebih putih ketika ke ujung. Tak hanya itu, ada juga bercak hitam kecil di ujung atas ekornya.
Telinga kucing ini terlihat bulat dan warna bulu pada bagian luar ialah coklat kehitaman, sedangkan bagian dalamnya berwarna lebih terang.
6. Kucing Emas
Kucing Emas biasa di sebut dengan Golden cat atau Fire cat, hewan ini termasuk salah satu hewan yang di cegah kepunahannya. Kucing emas atau Catopuma temminicki adalah salah satu dari 7 jenis kucing yang dibiarkan hidup di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Selain itu, kucing emas juga tersebar di wilayah hutan Sumatra. Untuk ukuranya sendiri, kucing ini memiliki tubuh yang cukup besar loh. Bayangkan ? Panjang tubuhnya saja bisa mencapai 116 hingga 161 cm serta beratnya berkisar antara 12-15 kilogram. Mantap bukan ?
7. Kucing Batu
Kucing batu memiliki nama latin Pardofelis marmorata dan sudah masuk kategori spesies berpeluang punah sejak tahun 2002. Kucing batu yang berukuran kecil ini tersebar di kawasan hutan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Kucing batu termasuk ke dalam spesies yang memiliki sedikit informasi mengenainya. Bahkan saya juga cukup kesulitan untuk menggali informasi tentang karakteristik kucing ini.
8. Macan Tutul Jawa
Macan tutul jawa memiliki nama lain macan kumbang dan memiliki nama latin Panthera pardus melas. Spesies macan ini hanya bisa ditemukan di area hutan Pulau Jawa, Pulau Kangean, Pulau Nusakambangan dan Pulau Sempu.
Untuk ukuran tubuhnya macan tutul jawa memiliki panjang tubuh sekitar 90 – 150 cm dengan tinggi badan sekitar 60 – 95 cm serta berat mencapai 40-60 kg.
Jenis macan ini termasuk kedalam salah satu satwa endemik di Pulau Jawa. Artinya hanya ada di pulai jawa.
Untuk jenisnya, macan kumbang ini memiliki dua variasi warna macan tutul, yaitu warna terang dan warna gelap.
Variasi gelap pada macan tutul biasanya dianggap sebagai jenis yang berbeda dan dikenal dengan sebutan macan kumbang.
Menurut data dari Lembaga internasional satwa liar IUCN, diperkirakan hanya ada sebanyak 250 ekor macan masih tersisa di habitat – habitatnya pada tahun 2018.
9. Harimau Sumatra
Harimau sumatra memiliki nama latin Panthera tigris sumatrae. Harimau jenis ini hanya bisa ditemukan di wilayah Hutan Sumatra.
Harimau sumatra merupakan satu – satunya sub-species harimau yang masih bertahan hidup di wilayah Indonesia. Sementara jenis lainnya, seperti Harimau jawa dan Harimau bali telah punah. Harimau merupakan jenis kucing terbesar di Indonesia.
Untuk ukuran tubuhnya, harimau sumatra memiliki panjang rata-rata 2,5 m dari kepala hingga ekor serta berat mencapai 140 kg.
Lihat video juga kucing vs harimau.
Populasi Harimau sumatra semakin tahun terus menurun. Lembaga Internasional IUCN mencatat bahwa jumlah Harimau yang masih bertahan di habitatnya aslinya diperkirakan berkisar antara 400-500 ekor saja.
Kucing jenis ini telah masuk dalam daftar merah yang berarti keberadaannya tinggal selangkah lagi menjadi punah.
Demikian daftar jenis kucing hutan yang dilindungi, semoga bermanfaat.
Sumber : wikipedia